Ekonomi mikro memegang peran penting dalam struktur ekonomi suatu negara. Ini merujuk pada aktivitas ekonomi yang dilakukan oleh individu, rumah tangga, dan bisnis kecil yang beroperasi dalam skala yang lebih terbatas. Meskipun mungkin tidak sebesar perusahaan besar atau industri utama, ekonomi mikro memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Di banyak negara, termasuk Indonesia, ekonomi mikro sering menjadi sumber utama lapangan kerja, inovasi, dan pertumbuhan ekonomi lokal.
Pentingnya ekonomi mikro semakin terasa dalam era globalisasi dan teknologi informasi. Pelaku ekonomi mikro, seperti pedagang kecil, pengrajin, dan petani, semakin mampu mengakses pasar global melalui platform e-commerce dan jejaring sosial. Hal ini membuka peluang baru bagi mereka untuk memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan pendapatan. Namun, tantangan seperti akses terhadap pembiayaan, infrastruktur yang terbatas, dan persaingan yang ketat tetap menjadi hambatan bagi pertumbuhan ekonomi mikro. Oleh karena itu, dukungan dari pemerintah dan sektor swasta dalam bentuk pelatihan, akses ke pasar, dan pembiayaan menjadi kunci dalam memperkuat dan mengembangkan ekonomi mikro yang berkelanjutan.