Pemilihan umum (Pemilu) merupakan peristiwa politik yang signifikan bagi sebuah negara, termasuk Indonesia. Dalam konteks ekonomi, Pemilu sering kali memunculkan ketidakpastian yang dapat mempengaruhi berbagai aspek perekonomian. Salah satu dampak utama dari Pemilu terhadap ekonomi Indonesia adalah penundaan atau penundaan pengambilan keputusan investasi. Para investor, baik lokal maupun asing, cenderung menunda keputusan investasi besar hingga hasil Pemilu dan kestabilan politik pasca-pemilihan menjadi lebih jelas. Hal ini dapat mengakibatkan penurunan sementara dalam arus modal dan pertumbuhan ekonomi.
Tak hanya itu, perubahan kebijakan ekonomi yang mungkin terjadi setelah Pemilu juga dapat mempengaruhi pasar dan sentimen investor. Kebijakan fiskal dan moneter baru yang diumumkan oleh pemerintah yang baru terpilih bisa memiliki dampak yang signifikan terhadap pergerakan pasar keuangan, nilai tukar, dan harga komoditas. Oleh karena itu, penting bagi otoritas ekonomi dan bisnis di Indonesia untuk menjaga stabilitas dan kepercayaan pasar selama periode Pemilu dengan memberikan kejelasan dan kepastian kebijakan yang diperlukan. Dengan demikian, sambil menghormati proses demokrasi, upaya harus dilakukan untuk meminimalkan ketidakpastian ekonomi yang timbul dari perubahan politik.