Langkah utama dalam cara membuat jurnal penyesuaian dapat dibagi menjadi beberapa tahap, yaitu adalah sebagai berikut:
- Cetak neraca saldo yang belum disesuaikan.
- Analisa setiap akun.
- Cari apa saja yang hilang.
- Mencatat ayat jurnal penyesuaian.
Berikut adalah langkah-langkah cara membuat jurnal penyesuaian perusahaan dagang:
1. Beban Perlengkapan
Perlengkapan merupakan kelompok harta/aktiva yang sifatnya lancar atau biasa disebut dengan harta lancar / aktiva lancar / current assets.
Jika diminta membuat jurnal penyesuaian untuk akun perlengkapan, yang perlu diingat adalah nilai atau nominal perlengkapan yang digunakan atau sudah dipergunakan.
Untuk mengetahui nominal perlengkapan yang sudah terpakai, dapat diketahui dengan cara mengurangkan saldo akun perlengkapan awal dengan saldo akun perlengkapan yang tersisa.
Current assets/harta lancar/aktiva lancar juga harus memperhatikan aset jangka pendek maupun jangka panjang.
Hal ini karena current assets yang dimiliki setiap usaha terbagi menjadi beberapa bagian.
Dengan menuliskan secara detail, akan mempermudah proses pencatatan jurnal penyesuaian perusahaan.
Contoh:
Akun perlengkapan menunjukkan saldo sementara Rp 500.000.
Sedangkan data akhir periode menunjukkan saldo masih ada senilai Rp 200.000.
Analisis:
Akun perlengkapan (saldonya di sisi debit dalam akuntansi).
Maka dihitung jumlah yang habis terpakai di sisi debit beban, yaitu Rp 500.000 – Rp 200.000 = Rp 300.000.
Kemudian, catatlah akun beban perlengkapan Rp 300.000 di sisi debit dan kurangi jumlah akun perlengkapan sejumlah Rp 300.000 seterusnya dicatat di sisi kredit.
Contoh jurnal penyesuaian yang dibuat untuk akun perlengkapan adalah sebagai berikut:
Tanggal | Keterangan | Debit | Kredit |
2021 | Beban perlengkapan | Rp 300.000 | |
Desember | Perlengkapan | Rp 300.000 |
2. Beban Dibayar di Muka
Beban dibayar di muka adalah beban yang harus dibayarkan oleh perusahaan pada periode mendatang.
Anda mendapati beban yang harusnya dibayarkan di periode akan datang namun harus dilaporkan pada periode saat ini.
Contoh:
Akun asuransi dibayar di muka menunjukkan saldo sementara Rp 360.000.
Data akhir periode: jumlah asuransi yang telah jatuh tempo adalah Rp 120.000 yaitu untuk 4 bulan.
Analisis:
Akun asuransi dibayar di muka (saldonya di sisi debit), dicatat sebagai harta.
Yang dicatat untuk penyesuaian adalah berapa jumlahnya yang sudah menjadi beban (yaitu sejumlah yang sudah jatuh tempo/sudah dijalani).
Beban asuransi sebesar Rp 120.000 di sisi debit.
Kemudian pada akun asuransi dibayar di muka Rp 120.000 dicatat di sisi kredit.
Contoh yang dibuat untuk akun beban di bayar di muka adalah sebagai berikut:
Tanggal | Keterangan | Debit | Kredit |
2021 | Beban asuransi | Rp 120.000 | |
Desember | Asuransi dibayar di muka | Rp 120.000 |
3. Penyusutan Peralatan
Beban penyusutan peralatan atau depresiasi juga perlu dicatat dalam jenis jurnal ini.
Contoh:
Akun peralatan menunjukkan saldo Rp 3.000.000.
Pada akhir periode: peralatan disusutkan 10%.
Analisis:
Akun peralatan (saldo di sisi debit). Penyusutan peralatan 10% x Rp 3.000.000 = Rp 300.000 dicatat sebagai beban penyusutan peralatan, di sisi debit.
Kemudian dalam akun akumulasi penyusutan peralatan di catat Rp 300.000 di sisi kredit untuk menampung setiap penyusutan peralatan setiap tahunnya.
Cara membuat dan contoh jurnal penyesuaian untuk akun penyusutan peralatan adalah sebagai berikut:
Tanggal | Keterangan | Debit | Kredit |
2021 | Beban penyusutan peralatan | Rp 300.000 | |
Desember | Akumulasi penyusutan peralatan | Rp 300.000 |
4. Pendapatan Diterima di Muka
Merupakan pendapatan yang diterima di muka oleh perusahaan yang tidak langsung dicatat dalam akun pendapatan namun sebagai utang terlebih dahulu.
Hal ini dikarenakan belum ada realisasi pendapatan yang artinya masih belum menjadi hak perusahaan.
Contoh:
Akun pendapatan jasa menunjukkan jumlah Rp 1.800.000.
Data akhir periode dari pendapatan tersebut sebesar Rp 200.000 layanan kepada langganan belum dikerjakan.
Analisis:
Akun pendapatan jasa (saldo di sisi kredit).
Jumlah pendapatan yang belum menjadi pendapatan adalah Rp 200.000 karena pekerjaan/layanan kepada langganan belum dikerjakan.
Jadi kurangkan akun pendapatan jasa Rp 200.000 dan dicatat di sisi debit.
Kemudian catatlah ke dalam akun pendapatan diterima di muka Rp 200.000 di sisi kredit karena dianggap sebagai utang.
Contoh yang dibuat adalah sebagai berikut:
Tanggal | Keterangan | Debit | Kredit |
2021 | Pendapatan jasa | Rp 200.000 | |
Desember | Pendapatan diterima di muka | Rp 200.000 |
5. Piutang Pendapatan atau Pendapatan yang Masih Harus Diterima
Piutang pendapatan adalah pendapatan yang sudah menjadi hak perusahaan, namun masih belum diterima di mana hak ini kemudian dicatat sebagai pendapatan di periode terkait.
Contoh:
Sebuah pekerjaan senilai Rp 600.000 telah diselesaikan, dimana jumlah ini belum masuk di neraca saldo Rp 15.600.000 yang menjadi piutang pendapatan perusahaan.
Dengan demikian akan memuat pendapatan akan bertambah dan menjadi Rp 16.200.000.
Contoh laporan yang dibuat adalah sebagai berikut:
Tanggal | Keterangan | Debit | Kredit |
2021 | Piutang pendapatan | Rp 600.000 | |
Desember | Pendapatan jasa | Rp 600.000 |
6. Beban Sewa Gedung Dibayar di Muka
Pencatatan untuk akun ini sama seperti beban yang harus dibayar di muka.
Contoh:
Saldo untuk akun sewa gedung yang dibayar di awal bernilai Rp 10.000.000 dimana angka ini masih belum memperlihatkan situasi sebenarnya karena sewa sudah digunakan senilai Rp 3.500.000.
Hal ini membuat beban sewa bertambah sementara sewa dibayar dimuka mengalami pengurangan senilai Rp 3.500.000.
Contoh jurnal penyesuaian yang dibuat adalah sebagai berikut:
Tanggal | Keterangan | Debit | Kredit |
2021 | Beban sewa | Rp 3.500.000 | |
Desember | Sewa dibayar di muka | Rp 3.500.000 |
7. Persediaan Barang Dagang (PDB)
Proses pencatatan jurnal penyesuaian pada akun PDB menggunakan dua metode, yaitu metode ikhtisar laba/rugi dan metode Harga Pokok Penjualan (HPP).
a. Pendekatan Ikhtisar Laba/Rugi
Pada waktu dilakukan perhitungan laba-rugi, persediaan awal akan memengaruhi harga pokok penjualan atau harga pokok barang yang laku terjual.
Oleh karena itu, pada akhir periode persediaan awal barang dagang dipindahkan ke sebelah debit akun laba/rugi dan mengkreditkan akun persediaan awal barang dagang.
Sedangkan untuk penyesuaian persediaan barang dagang (akhir) dipindahkan ke sisi debit akun persediaan barang dagang dan mengkreditkan akun laba/rugi.
b. Pendekatan Harga Pokok Penjualan (HPP)
Bila menggunakan pendekatan harga pokok penjualan, maka yang perlu diperhatikan adalah akun-akun yang harus dipindahkan ke harga pokok penjualan.
Akun apa saja yang termasuk unsur-unsur harga pokok penjualan?
Ada beberapa akun yang merupakan unsur-unsur harga pokok penjualan yaitu persediaan barang dagang (awal), pembelian barang dagang, biaya angkut pembelian, retur pembelian, potongan pembelian, dan persediaan barang dagang (akhir).
8. Piutang Tak Tertagih
Piutang tidak tertagih merupakan risiko yang dialami perusahaan akibat tidak tertagihnya piutang dagang.
Transaksi piutang tak tertagih ini diperlakukan sebagai beban perusahaan.
Mengapa menjadi beban perusahaan? Karena perusahaan belum mendapatkan hasil dari transaksi.
Umumnya piutang tidak tertagih muncul dalam suatu perusahaan karea debitur mengalami kebangkrutan sehingga tidak dapat ditagih.
Contoh Jurnal Penyesuaian Perusahaan Dagang
Dari contoh pencatatan masing-masing akun yang telah dijelaskan di atas, maka Anda bisa membuat jurnal penyesuaian secara menyeluruh seperti di bawah ini.
Berikut contoh jurnal penyesuaian perusahaan dagang lengkap:
Membuat Jurnal Penyesuaian Lebih Mudah Dengan Menggunakan Aplikasi Akuntansi Mekari Jurnal
Pencatatan jurnal penyesuaian perusahaan dagang merupakan hal penting yang dapat membantu mengontrol kondisi perusahaan.
Dengan adanya pencatatan jurnal perusahan, performa perusahaan menjadi lebih terukur dan mampu menentukan langkah perusahaan selanjutnya. Baca juga tentang seputar manfaat aplikasi penjualan barang disini.
Karena itu tidak ada salahnya jika perusahaan mempercayakan proses pengerjaannya dengan menggunakan software akuntansi online seperti Mekari Jurnal.
Melalui tampilan web dan mobile, Jurnal dapat membantu pengelolaan laporan keuangan perusahaan secara lebih mudah dan akurat.
Sumber : https://www.jurnal.id/
Artikel terkait : uma