Jika Anda melakukan kesalahan dalam pembukuan, maka sudah pasti akan merugikan usaha anda. Penyebab kesalahan pembukuan yang paling utama adalah dilakukan seorang diri. Biasanya, bagi pebisnis pemula atau yang masih bisnisnya masih tergolong kecil cenderung melakukan semuanya sendiri. Mulai dari marketing, proses produksi, pengepakan, pengiriman, sampai dengan pembukuan.
Pada awalnya, Anda mungkin tidak akan merasa kewalahan karena masih tergolong mudah dilakukan. Namun, seiring waktu Anda akan mengembangkan bisnis, Anda akan semakin dibebani dengan berbagai kesibukan yang baru. Pada saat inilah secara tidak sadar terjadi sejumlah kesalahan, termasuk kesalahan pembukuan.
Membuat Pembukuan Sendiri
Ketika Anda sedang memulai bisnis, mungkin Anda masih sanggup menangani semua urusan pembukuan keuangan dalam perusahaan. Anda bisa mencatat semua laporan keuangan secara sederhana. Sayangnya, Anda tidak hanya berkepentingan dalam bisnis dalam kehidupan sehari-hari Anda. Ada Kalanya Anda harus mengurusi masalah rumah tangga dan keluarga. Ditambah lagi dengan kondisi bisnis yang terus tumbuh, maka Anda tidak memiliki cukup waktu untuk melakukan sendiri.
Ketika kondisi ini terjadi, maka tanpa disadari kesalahan dalam membuat pembukuan terjadi. Keterbatasan waktu membuat Anda cenderung terburu-buru dalam segala kegiatan sehingga pada akhirnya terjadi kesalahan dalam menyusun laporan keuangan.
Maka dari itu, Anda harus sadar pada kemampuan sendiri. Seiring bisnis Anda tumbuh, itu sebagai pertanda awal bahwa Anda membutuhkan rekan atau mitra untuk menjalankan bisnis Anda. Sebaiknya, ketika Anda sudah merasa sangat berat, Anda bisa meminta bantuan atau menyewa jasa sebagai akuntan bisnis Anda.
Tidak Menyimpan Bukti Transaksi
Setiap transaksi yang Anda lakukan pasti memiliki bukti pembayaran. Namun, banyak yang memiliki kebiasaan buruk untuk tidak menyimpan kuitansi dan nota transaksi sebagai bukti penting dalam pembukuan. Jika bukti transaksi hilang, tentu saja akan menyulitkan dalam membuat pembukuan.
Bukti transaksi sangat berguna karena menjadi jawaban atau lampiran bukti yang valid jika terjadi perbedaan angka pada saat pemeriksaan laporan keuangan. Selain itu, bukti transaksi sangat penting pada saat Anda akan melakukan proses audit dan perpajakan karena akan memperlancar proses pencatatannya.
Untuk menghindari kesalahan ini, sebaiknya Anda selalu menyimpan setiap bukti transaksi sebagai kumpulan dokumen tersendiri dan jika mungkin Anda bisa melampirkannya pada setiap pembukuan yang dibuat..
sumber : www.harmony.co.id
artikel terkait :