Pengertian ROA
ROA untuk mengukur apa? Mengutip laman Investopedia, ROA adalah sebuah rasio keuangan yang menunjukkan seberapa menguntungkan perusahaan dalam kaitannya dengan total asetnya. Ia adalah ukuran yang dapat menunjukkan seberapa efisien perusahaan memakai asetnya untuk menghasilkan keuntungan.
Indikator ini diperlihatkan dalam bentuk persentase (di bagian bawah nanti kita akan membahas rumusnya).
Menurut sebuah artikel jurnal, ROA adalah salah satu rasio keuangan yang paling populer dan berguna. Ia telah dipakai setidaknya sejak 1919 oleh DuPont Company dan dibahas di sebagian besar buku teks tentang bisnis (70 dari 77 buku teks).
Popularitasnya tak mengherankan sebab, mengutip sebuah artikel jurnal, ROA adalah indikator yang memiliki beberapa keunggulan dibanding indikator lain (seperti return of equity dan return of investment). Salah satunya adalah ia komprehensif alias menggambarkan dengan lengkap keadaan suatu perusahaan.
Kelebihan lainnya adalah:
- Mudah dihitung dan dipahami
- Dapat diterapkan pada setiap unit organisasi yang bertanggung jawab terhadap profitabilitas
Namun ROA adalah juga indikator yang memiliki kelemahan. Di antaranya:
- Pengukuran kinerja dengan ROA akan cenderung membuat manajer divisi melewatkan proyek yang menurunkan ROA meski sebenarnya dapat meningkatkan tingkat perusahaan secara keseluruhan
- Manajer akan cenderung fokus pada tujuan jangka pendek
Kembali mengutip Investopedia, beberapa ahli juga mengatakan ROA adalah indikator yang penggunaannya terbatas. Dinyatakan bahwa ROA adalah indikator yang paling tepat dipakai untuk melihat industri keuangan seperti perbankan.
Fungsi ROA
Secara umum, fungsi ROA adalah sebagai berikut:
- Mengukur efisiensi perusahaan dalam menggunakan asetnya
- Alat perbandingan antara satu perusahaan dan perusahaan lain
Berdasarkan dua fungsi utama di atas, dapat kita ketahui mengapa ROA adalah indikator yang penting bagi pihak eksternal seperti investor atau pemodal.
Dengan ROA, misalnya, investor dapat memilih menanamkan di perusahaan A ketimbang perusahaan B. Investor mana pun pasti hendak menanamkan saham pada perusahaan yang punya tingkat efisiensi tinggi. Sebab dengan efisiensilah mereka lebih berpotensi memberikan pengembalian (return) lebih baik.
ROA yang tinggi mengindikasikan bahwa perusahaan tersebut mampu mendapatkan lebih banyak keuntungan dengan investasi yang lebih kecil. Beberapa riset juga menyebut ROA yang baik mampu meningkatkan harga saham di pasar modal.
Tapi perlu diingat bahwa ROA adalah indikator yang tidak bisa dipakai untuk membandingkan perusahaan di industri yang berbeda. Pasalnya, tentu saja masing-masing industri punya basis aset yang juga berbeda.
Jadi, jika hendak menggunakan ROA sebagai komparasi sebelum menanamkan modal, sebaiknya pada ROA perusahaan yang sama periode sebelumnya; atau ROA perusahaan yang berbeda tapi masih bergerak di bidang atau industri yang sama.
ROA tak hanya berguna bagi pihak eksternal. ROA adalah juga indikator yang bermanfaat betul bagi internal (manajemen). Ia bisa digunakan oleh manajer puncak untuk mengevaluasi setiap unit.
Rumus ROA
Rumus ROA cukup sederhana, yaitu:
Adapun rumus menghitung laba bersih adalah laba kotor alias semua keuntungan dari aktivitas bisnis dikurangi beban usaha atau beban operasional ditambah beban nonoperasional.
Jadi, jika misalnya sebuah bisnis makanan kecil mencatatkan laba bersih sebesar 3 juta dengan total aset senilai 12 juta, maka ROA adalah 25 persen. Dengan kata lain, untuk setiap laba bersih 1 rupiah, perusahaan tersebut berinvestasi aset sebesar 4 rupiah.
Di sisi lain, ada pula bisnis serupa yang memiliki laba bersih 5 juta dengan total aset 15 juta. Maka ROA bisnis ini adalah 33 persen. Perusahaan kedua ini bisa dibilang lebih efisien karena untuk mendapat jumlah laba bersih yang sama (1 rupiah) mereka berinvestasi aset lebih sedikit, yaitu hanya 3 rupiah.
Tentu akan lebih masuk akal bagi penanam modal untuk berinvestasi di perusahaan kedua.
Rumus ROA adalah sesuatu yang penting diketahui karena ia tidak tercantum secara langsung dalam laporan keuangan. Ia harus dihitung sendiri setelah mendapatkan dokumen keuangan perusahaan dengan rumus di atas.
Nilai laba bersih didapat dalam laporan laba rugi (umumnya setelah laporan posisi keuangan). Sementara total aset didapat di laporan posisi keuangan perusahaan, tepatnya pada bagian aset.
Selain mencari manual, beberapa aplikasi saham juga telah menyediakan fitur pengecekan data ROA perusahaan publik secara otomatis.
sumber : https://blog.spenmo.com/
artikel terkait : segalanya yang perlu diketahui tentang pemasaran media sosial