Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Medan Area (Prodi FE UMA) menggelar Seminar Implementasi Konvergensi International Financial Reporting Standard, (IFRS) di kampus Jalan Sei Serayu Medan, belum lama ini.
Kegiatan itu untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang berkompeten dalam menyusun laporan keuangan dan diikuti 70 peserta berasal dari kalangan dosen dan mahasiswa.
Tampil sebagai narasumber, dosen UMA Karlonta Nainggolan SE MS AC dan Prof Ade Fatma dari USU.
Dekan FE UMA Prof Dr H Sya`ad Afifuddin SE MEc  mengungkapkan hal itu kepada wartawan, Kamis (5/2). Dijelaskannya, dari seminar itu diharapkan mahasiswa dapat lebih memahami dan berkompeten dalam menyusun laporan keuangan.
Sejak 1 Januari 2012 Indonesia, katanya telah memutuskan untuk menggunakan Standar Pelaporan Keuangan Internasional atau IFRS.
Ketentuan tersebut berlaku bagi seluruh entitas bisnis dan pemerintah, seperti BUMD dan BUMN.
Pengakuan Maksimal
Perpindahan dari akuntansi Indonesia ke IFRS perlu dilakukan agar Indonesia mendapatkan pengakuan maksimal dari komunitas internasional yang sudah lama menganut standar ini. Narasumber Karlonta Nainggolan mengungkapkan seiring dinamika bisnis era globalisasi, produk akuntansi keuangan menjadi makin kompleks dan harus dapat dibaca, dan digunakan pemangku kepentingan yang tersebar secara global.
Dipaparkannya, Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) melalui organ Dewan Standar Akuntansi Keuangan Nasional ke Standar Akuntansi Internsional menyusun Standar Akutansi Keuangan (SAK) berbasis IFRS.
Didampingi Sekretaris Warsani Purnamasari SE MM dan Wakil Dekan Bidang Akademik FE UMA Hery Syahrial SE MSi. Ketua pelaksana yang juga Ketua Prodi Akuntansi, Linda Lores SE MSi mengatakan, jika melihat tantangan pembangunan dan perkembangan ekonomi, maka sangatlah penting dalam menciptakan SDM yang unggul dan mengikuti perkembangan standar akuntansi keuangan.