Seperti yang telah dijelaskan pada bagian definisi, akuntansi syariah menganut nilai-nilai Islam yang berasal dari ketentuan Allah. Ketentuan-ketentuan ini tertera di dalam Al-quran, sunnah Rasulullah, ijma, dan qiyas.
Sunnah adalah segala sesuatu yang diucapkan dan dilakukan oleh Nabi Muhammad dan dijadikan tolok ukur oleh umat Islam dalam melakukan segala sesuatu. ‘Ijma merupakan kesepakatan para ulama untuk menentukan masalah halal-haram dan thayyib atas segala sesuatu yang kasusnya belum pernah terjadi di zaman Rasulullah atau sesuatu yang penyelesaiannya belum dirinci secara jelas di Al-quran. Adapun qiyas adalah ‘adopsi’ ketentuan atas hukum suatu kasus yang belum pernah terjadi, tetapi pernah ada kasus mirip yang sudah diputuskan hukumnya oleh para ulama.
Nah, sekarang Anda sudah mengetahui hakikat dari akuntansi syariah dan perbedaannya dengan akuntansi konvensional. Terlepas dari perbedaan-perbedaan tersebut, keduanya sama-sama penting dalam kegiatan pencatatan transaksi perusahaan termasuk dalam membuat laporan keuangan perusahaan berikut auditnya. Akuntansi memang sangat memerlukan kesungguhan dalam mempelajarinya, apalagi jika kepentingannya menyangkut urusan perusahaan. Namun, jangan terlalu risau. Sebab, kini sudah banyak jasa-jasa konsultasi online yang selalu siap membantu Anda dalam urusan-urusan laporan keuangan perusahaan.
sumber : https://konsultanku.co.id/
Artikel terkait : Bagaimana Perkembangan Akuntansi Syariah di Indonesia