Pada salah satu rangkaian kegiatan G20, Bank Indonesia (BI) menyelenggarakan diskusi ekonomi dengan tema “Strengthening Economic Recovery Amidst Heightened Uncertainty”, Jumat (22/4).
Pada jalannya diskusi Gubernur BI, Perry Warjiyo kembali menekankan kesepakatan oleh Anggota G20 untuk membentuk Financial Intermediary Fund (FIF) atau mekanisme keuangan baru sebagai respons untuk mengatasi pandemi COVID-19 secara global.
Perry menjelaskan, G20 sebagai forum utama dalam kerja sama ekonomi internasional diperlukan untuk saling mendukung dalam pemulihan ekonomi bagi negara-negara yang kesulitan utang akibat dampak dari pandemi COVID-19.
“Sebagian besar anggota dalam pertemuan juga menyepakati perlunya mekanisme pembiayaan baru yang didedikasikan sebagai kesenjangan pembiayaan sebagai respons kesiapsiagaan pandemi, dan pemerintah menegaskan kembali komitmen itu untuk mendukung negara-negara rentan, terutama yang berisiko mengalami kesulitan utang,” ujar Perry dalam diskusi ekonomi G20 secara daring, Jumat (22/4).
Sebelumnya Menteri Keuangan, Sri Mulyani dan Gubernur Bank Sentral Negara G20 telah melaksanakan pertemuan kedua pada hari Rabu (20/4) lalu. Pada pertemuan tersebut Anggota G20 mencatat peningkatan angka COVID-19 di beberapa wilayah yang menyebabkan terhambatnya pertumbuhan ekonomi, mendisrupsi rantai pasok, meningkatnya rantai pasok, dan memperlambat pemulihan global.
Maka dari itu, akhir G20 sepakat untuk mengatasi permasalahan kesenjangan ini dengan membentuk mekanisme keuangan baru untuk mengatasi kesenjangan pembiayaan dan suatu tindakan untuk merespons kondisi pandemi saat ini.
Selain itu, Sri Mulyani dalam konferensi pers, Kamis (21/4) juga menjelaskan bahwa FIF ini harus segera dibentuk sebagai respons pandemi di masa depan. Menurutnya hal ini dapat mampu mengatasi kesenjangan pembiayaan di sektor kesehatan, seperti halnya pandemi Covid-19 yang sampai saat ini masih terjadi.
“Sebagian besar anggota sepakat tentang perlunya mekanisme keuangan baru yang didedikasikan untuk mengatasi kesenjangan pembiayaan PPR (Pandemic Preparedness and Respons) pandemi,” tambah Sri Mulyani.
Sumber : https://kumparan.com/
Artikel Terkait : http://akuntansi.uma.ac.id/2022/04/20/semua-tentang-riset-pasar-untuk-ide-bisnis-baru/
Artikel Terkait : http://akuntansi.uma.ac.id/2022/04/20/semua-tentang-riset-pasar-untuk-ide-bisnis-baru/