Analogi sederhana dari analisis keuangan mirip seperti mengukur kemajuan kemampuanmu lari di pagi hari. Misalnya kamu menggunakan smartwatch untuk mengetahuinya.
Kamu tentu mengukur jarak yang ditempuh, kalori yang terbakar, durasi, denyut jantung dan sebagainya. Dikatakan sebagai kemajuan jika kamu membandingkan pencapaian dari hari ke hari atau dari minggu ke minggu.
Berdasarkan data dalam smartwatch milikmu, kamu bisa menganalisis hal-hal yang mendukung kemajuanmu atau faktor yang menghambatmu.
Hal ini dilakukan agar bisa memutuskan kebiasaan lari yang selanjutnya harus kamu akan lakukan sehingga targetmu tercapai.
Begitu pun analisis keuangan. Dalam dunia usaha, analisis keuangan adalah upaya yang dilakukan untuk mengukur sudah sejauh mana bisnismu ‘melangkah.’
Jika lari pagi diukur melalui smartwatch, maka analisis keuangan diukur melalui laporan keuangan. Itulah mengapa, membahas analisis keuangan pasti dipadankan dengan topik analisis laporan keuangan.
Yuk, pahami lebih dalam mengenai analisis keuangan. Simak terus sampai akhir, ya.
Apa Itu Analisis Keuangan?
Secara definisi, analisis keuangan adalah upaya yang dilakukan untuk menilai sebuah usaha, sub-usaha, maupun sebuah proyek. Hal yang dinilai biasanya adalah stabilitas dan laju pencapaian laba (profitabilitas).
Analisis keuangan tidak dilakukan oleh sembarang orang, melainkan dikaji oleh seorang yang profesional. Ia akan menyajikannya dalam bentuk laporan keuangan beserta interpretasi dari laporan tersebut.
Hasil analisis laporan keuangan kemudian disajikan kepada pimpinan usaha sebagai acuan untuk membuat sebuah kebijakan dan keputusan. Tentu saja, hasil analisis yang baik mendukung pengambilan keputusan yang lebih tepat.
Harahap (2016) dalam bukunya Analisis Kritis atas Laporan Keuangan menyebutkan bahwa analisis laporan keuangan adalah upaya menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil, kemudian dilihat hubungannya.
Informasi yang dimaksud bisa berupa data kuantitatif maupun kualitatif. Tujuannya adalah untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam agar menghasilkan keputusan yang tepat.
Baca Juga: Laporan Posisi Keuangan: Pengertian, Contoh, dan Fungsinya
Sifat Dari Analisis Laporan Keuangan
Dikatakan sebagai analisis laporan keuangan jika memenuhi sifat-sifatnya seperti yang diungkapkan oleh Harahap (2016):
- Fokus laporan adalah laporan laba rugi (gambaran kenaikan keuntungan), neraca (gambaran aset dan kewajiban), dan arus kas (gambaran kas masuk dan keluar). Laporan tersebut merupakan akumulasi transaksi suatu perusahaan.
- Prediksi. Analisis harus mengkaji implikasi kejadian di masa lalu yang berdampak pada perkembangan keuangan perusahaan di masa depan.
- Penguasaan akuntansi. Hasil analisis sangat tergantung pada kualitas laporan keuangan yang dibuat oleh pihak yang menguasai sifat dan prinsip akuntansi.
Tujuan Analisis Keuangan
Analisis keuangan sangat dibutuhkan oleh pelaku bisnis. Tak hanya untuk mengetahui gambaran umum mengenai dinamika usaha, Hanafi dan Halim (2016) dalam bukunya Analisis Laporan Keuangan merinci tujuan analisis keuangan sebagai berikut:
- Kelayakan saham. Analisis dilakukan untuk mengetahui saham perusahaan dinilai layak atau tidak untuk dibeli oleh para investor.
- Menggambarkan pinjaman. Salah satu analisis keuangan berfokus pada kemampuan perusahaan untuk mengembalikan pinjaman beserta bunganya.
- Kondisi pemasok (supplier). Mengetahui profitabilitas, kondisi keuangan, dan kemampuan membayar kewajiban dari perusahaan pemasok. Hasil analisis bermanfaat untuk bernegosiasi dengan supplier dan keberlangsungan kerja sama.
- Kondisi pelanggan (costumer). Mengetahui informasi mengenai kemampuan pelanggan memenuhi kewajibannya.
- Pajak. Hasil analisis keuangan perusahaan digunakan pemerintah untuk menentukan besarnya pajak yang dibayarkan. Selain itu, analisis digunakan untuk menentukan tingkat keuntungan yang wajar bagi suatu industri.
- Kondisi internal. Analisis bermanfaat untuk mengetahui perkembangan perusahaan. Hasil analisis digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan, perencanaan, atau evaluasi dalam perubahan strategi.
- Kondisi pesaing. Memahami sejauh mana kekuatan keuangan pesaing dari informasi keuangannya. Berguna sebagai informasi dalam membuat strategi perusahaan.
- Kondisi kerusakan. Menggambarkan besar kecilnya kerusakan atau kemunduran yang dialami oleh perusahaan.
Baca Juga: Mari Belajar Analisis Rasio Keuangan!
Metode Analisis Laporan Keuangan
Setelah mengetahui urgensi akan analisis laporan keuangan, maka kita pelajari cara metodenya.
Munawir (2004) dalam bukunya Analisis Laporan Keuangan, menerangkan dua metode analisis secara umum yang digunakan oleh setiap pembuat analisis laporan keuangan:
- Analisis horizontal. Analisis yang menggunakan perbandingan laporan keuangan untuk beberapa periode atau beberapa saat, sehingga akan diketahui perkembangannya.
- Analisis vertikal. Analisis satu periode dengan membandingkan pos satu dan yang lain dalam laporan keuangan, sehingga hanya akan diketahui keadaan keuangan atau operasional perusahaan pada periode itu saja.
Teknik Analisis Laporan Keuangan
Apapun metodenya, secara teknis kamu bisa memilih beragam teknik analisis laporan keuangan sesuai dengan kebutuhan.
Ada banyak sekali tekniknya, tapi berikut ini adalah teknik analisis laporan keuangan yang biasa digunakan menurut Munawir (2004):
- Comparative statements. Analisis perbandingan laporan keuangan yang membandingkan laporan keuangan untuk dua periode atau lebih secara umum.
- Trend percentage analysis. Analisis kecenderungan kondisi perusahaan yang nilai kemajuan atau kemundurannya dinyatakan dalam persentase.
- Common size statement. Analisis presentasi investasi untuk mengetahui persentase pada masing-masing aktiva di laporan keuangan perusahaan. Termasuk untuk mengetahui struktur permodalannya dan komposisi pembiayaan yang terjadi jika dihubungkan dengan jumlah penjualan.
- Statement of changes in working capital. Analisis sumber dan penggunaan modal kerja dilakukan untuk mengetahui sumber-sumber serta penggunaan modal kerja. Termasuk untuk memahami sebab perubahan modal kerja dalam periode tertentu.
- Cash flow statement. Analisis sumber dan penggunaan kas adalah suatu analisis untuk mengetahui sebab perubahan jumlah uang kas dan untuk memahami sumber-sumber serta penggunaan uang kas selama periode tertentu.
- Ratio analysis. Analisis rasio keuangan adalah analisis untuk mengetahui hubungan dari pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara individu, ataupun kombinasi antara keduanya.
- Gross profit margin. Analisis perubahan laba kotor adalah suatu analisis untuk mengetahui penyebab perubahan laba kotor di suatu perusahaan dari suatu periode ke periode.
- Break-even analysis. Analisis ini digunakan untuk menentukan tingkat penjualan yang harus dicapai suatu perusahaan agar tidak mengalami kerugian dalam keadaan perusahaan belum mendapat keuntungan.
Baca Juga: Penjelasan 4 Standar Akuntansi Keuangan Umum di Indonesia
Contoh Analisis Laporan Keuangan
Agar lebih memahami bagaimana melakukan analisis laporan keuangan, mari kita pelajari contohnya.
Contoh 1 Analisis Laporan Keuangan
Analisis laporan keuangan berikut menggunakan metode analisis horizontal dengan teknik comparative statements. Dikutip dari akuntansiumkm.com, analisis ini memfokuskan pada neraca dan laporan laba rugi.
Laporan keuangan hasil software Akuntansi Gplus memperlihatkan hasil sebagai berikut ini:
Berdasarkan laporan keuangan di atas, terdapat beberapa analisis laporan keuangan yang bisa diambil:
- Beban usaha. Jumlah beban usaha tahun 2016 dibanding tahun 2015 naik 13,6%. Besarnya kenaikan beban usaha ini melebihi dari tingkat inflasi tahun 2016 sebesar 3%, kenaikannya pun tidak meningkatkan penjualan.Bila dilihat dari kelompok biaya, maka beban penjualan menempati kenaikan yang tertinggi (26,3%), kemudian biaya pegawai naik 13%, dan beban admin-umum naik 12,4%, sementara beban marketing justru terlihat turun 4,1%.
- Saran hasil analisis laporan keuangan: perlu adanya perubahan dalam penentuan beban usaha di internal perusahaan. Pastikan biaya operasional naik (dalam rupiah) tidak melebihi tingkat inflasi, agar perusahaan masih dapat berjalan.
- Laba bersih setelah pajak. Laba bersih setelah pajak turun 26,3% dari tahun lalu, bila dihitung persentase dari penjualan. Laba bersih 2016 hanya tercapai 8,8% dan turun 2,6% dari tahun lalu yang tercapai sebesar 11,4%.Saran hasil analisis laporan keuangan: Penjualan dan laba bersih turun dari tahun sebelumnya adalah performa kinerja yang kurang baik.
- Jika perusahaan mempunyai kewajiban membayar utang melebihi dari hasil operasi, maka perusahaan akan mengalami kesulitan cash flow.
Contoh 2 Analisis Laporan Keuangan
Analisis laporan keuangan berikut menggunakan metode analisis horizontal dengan teknik ratio analysis.
Masih mengutip dari data akuntansiumkm.com, analisis ini memfokuskan pada neraca dan laporan laba rugi.
Saran dan hasil analisis laporan keuangan dari paparan di atas adalah:
- Perusahaan dapat meningkatkan likuiditas dengan cara menaikan laba ditahan.
- Kondisi kreditur lebih baik dari tahun sebelumnya. Jika terus dipertahankan dapat memudahkan perusahaan mendapatkan pinjaman dari pihak ketiga.
- Kemampuan perusahaan dalam menggunakan aset untuk mendapatkan penjualan menurun dibanding tahun lalu.
- Kemampuan perusahaan dalam meraih margin keuntungan menurun dibanding tahun lalu.
- Kemampuan perusahaan dalam menggunakan aset untuk meraih laba bersih menurun dibanding tahun lalu.
- Dan sebagainya.
Kesimpulan
Semoga kamu mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai analisis keuangan dan analisis laporan keuangan. Perlu dicatat bahwa memastikan laporan keuangan dibuat dengan kredibel adalah kuncinya.
Bagaimanapun, analisis laporan keuangan tak akan menghasilkan saran yang tepat jika laporan keuangannya tak sesuai dengan realita di lapangan.
Sumber : https://majoo.id/
Artikel Terkait : masa depan keterampilan kerja di pasar tenaga kerja