Dalam hal pengelolaan atau manajemen keuangan di Indonesia terdapat pengelolaan keuangan yang cukup banyak digunakan yaitu manajemen keuangan syariah. Terkait dengan masyarakat di Indonesia yang mayoritas beragama Islam, pengelolaan atau menajemen keuangan syariah dibutuhkan untuk dapat menyesuaikan dengan prinsip-prinsip dalam Agama Islam. Dalam artikel kali ini akan dijelaskan secara lengkap definisi atau pengertian dan juga prinsip-prinsip didalam manajemen keuangan secara syariah.
Definisi Manajemen Keuangan Syariah
Manajemen Keuangan Syariah adalah pengelolaan keuangan dengan tujuan tertentu dengan memperhatikan mulai dari sisi cara memperolehnya, profesinya, sampai dengan cara perbelanjaan dan mengalokasikan dijalankan sesuai dengan prinsip syariah Agam Islam.
Prinsip Didalamnya
Dari sisi cara memperolehnya, keuangan syariah harus didasarkan pada prinsip keuangan syariah yakni dengan menghindari transaksi yang dilarang syariah Islam. Transaksi yang dilarang syariah yaitu meliputi :
- Transaksi dengan objek zat haram
- Transaksi riba (mensyaratkan kelebihan pengembalian dari hutang piutang)
- Transaksi gharar (ketidakpastian hal yang seharusnya dipastikan)
- Transkaski maisir (spekulasi)
- Transaksi risywah (suap)
- Transaksi tadlis (penipuan)
- Transaksi maksiat
- Transaksi zhalim, serta semua transaksi yang tidak memenuhi dan syarat akad
Dari sisi profesi, yakni setiap profesi yang dijalankan seperti melakukan jual beli terdiri dari barang dan manfaat, manfaat ini terdiri dari manfaat barang dan manfaat perbuatan (jasa) untuk memperoleh harta sesuai syariah.
- Pedagang barang seperti pedagang sayuran, pedagang makanan dan pedagang barang apapun yang halal.
- Pedagang manfaat barang adalah pemilik penyewaan kendaraan, pemilik penyewaan rumah, pemilik penyewaan tempat penyimpanan barang.
- Pedagang manfaat perbuatan (jasa) adalah jasa desain grafis, jasa laundry, dan lainnya.
Dari sisi pembelanjaan, dalam hal ini pun kita harus menghindari diri dari transaksi yang dilarang syariat islam. Kita harus mengetahui bukan hanya dari sumber dananya saja, namun mengalokasikannya dengan halal seperti memberi nafkah kepada diri sendiri, orang tua, istri, anak, saudara, kaum dhuafa dan lainnya.
Itulah penjelasan mengenai manajemen keuangan syariah, tentunya pengelolaan keuangan sangatlah penting dalam kehidupan kita terutama dalam menjalankan syariat agama dengan pengelolan keuangan syariah. Dalam pengelolaan keuangan bisnis pun sangat penting untuk memonitor darimana dan kemana uang yang akan dipakai perusahaan yang dijalankan dan juga menerapkan prinsip-prinsip syariah yang sudah dibahas.
Sumber : www.harmony.co.id
Artikel Terkait : Ekonomi Indonesia