Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Melejit, Waktu yang Tepat Memulai Investasi
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia Kuartal II-2021 mengalami peningkatan hingga 7,07 persen secara tahunan (year on year/yoy). Lebih lanjut, ekonomi Indonesia triwulan II-2021 mengalami pertumbuhan sebesar 3,31 persen (quartal-to-quartal) dari triwulan sebelumnya. Peningkatan ekonomi Indonesia pada triwulan II-2021 terutama didorong oleh peningkatan kinerja ekspor, konsumsi rumah tangga, investasi, dan konsumsi pemerintah. Perbaikan ekonomi ini menunjukkan bahwa Indonesia berhasil bangkit setelah mengalami tekanan selama beberapa triwulan terakhir akibat Covid-19.
Peningkatan ekonomi tersebut memang menjadi pertanda yang baik, namun tetap penting untuk memastikan bahwa tidak akan terjadi penurunan kembali pada triwulan berikutnya. Salah satu hal yang cukup berperan dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah investasi. Kinerja investasi sebagai salah satu mesin pertumbuhan mulai mengalami peningkatan, yaitu sebesar 7,54% (year on year/yoy).
Sejak diberlakukan Undang-Undang Cipta Kerja No.11 Tahun 2020 dan petunjuk operasionalnya yaitu PP No.5 Tahun 2021 tentang Penyelanggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko telah memberikan sentiment positif pada para investor untuk tetap merealisasikan investasinya baik yang sedang dalam masa persiapan, konstruksi maupun masa produksi. Pada periode April-Juni 2021 investasi berjalan dengan baik dimana beberapa perusahaan besar telah melakukan groundbreaking.
Realisasi Investasi atau Penanaman Modal
Realisasi investasi di Indonesia selama triwulan II-2021 mengalami peningkatan sebesar 16,2% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya (Rp 191,9 triliun). Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mempublikasikan data realisasi investasi pada triwulan II-2021 (April – Juni) yang mencapai Rp 223,0 triliun. Selain itu, terdapat juga data realisasi investasi kumulatif sepanjang periode Januari hingga Juni 2021 yang mencapai Rp 442,8 triliun.
Jika dilihat berdasarkan persebarannya, persentase realisasi investasi di Pulau Jawa mencapai 52,4% dengan nilai investasi sebesar Rp 100,6 triliun. Persentase realisasi investasi di luar Pulau Jawa adalah sebesar 47,6% dengan nilai investasi sebesar Rp 91,3 triliun.
Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia, menyatakan bahwa “Besarnya proporsi realisasi investasi PMDN yang hampir menyamai PMA adalah tendensi yang positif bahwa PMDN kita memiliki ketahanan uji terhadap dampak pandemi Covid-19. Lebih menggembirakan lagi apabila kita melihat angka penyerapan tenaga kerja dari realisasi investasi PMDN yang melampaui penyerapan tenaga kerja dari realisasi investasi PMA.”
Capaian investasi pada periode Januari – Juni menyumbang 49,2% terhadap target tahun 2021, yaitu Rp 900 triliun. Jika dilihat capaian triwulan II dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, Penanaman Modal Asing (PMA) tumbuh sebesar 19,6% dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar 12,7%. Capaian PMA di triwulan II meningkat sebesar 4,5% dibandingkan dengan capaian pada triwulan I-2021.
Kontribusi yang cukup signifikan dari PMDN terlihat sebesar Rp 106,2 atau 47,6% dari total capaian dengan penyerapan tenaga kerja Indonesia sebanyak 165.684 orang atau 53,1% dari total penyerapan tenaga kerja terjadi. Sektor penyumbang terbesar berasal dari sektor perumahan, Kawasan Industri dan Perkantoran (19,3%) sedangkan untuk lokasi proyek dengan realisasi investasi terbesar (13,1%) berada di Jawa Timur.
Realisasi PMA pada periode yang sama adalah sebesar RP 97,6 triliun atau 50,9% dari total capaian dengan kemampuan penyerapan tenaga kerja Indonesia sebanyak 117.798 orang. Sektor penyumbang realisasi PMA terbesar berasal dari sektor listrik, das, dan air, yaitu sebesar 21,6%. Lokasi proyek dengan realisasi investasi terbesar berada di Jawa Barat (19,9%). PMA yang menyumbangkan realisasi terbesar berasal dari negara Singapura, yaitu sebesar 28,8%.
Investasi Dapat Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi
Investasi merupakan salah satu indikator yang penting bagi pertumbuhan ekonomi.Melalui investasi akan berdampak positif pada proses produksi dalam bisnis yang semakin giat, kemudian juga akan berimbas pada meningkatnya konsumsi rumah tangga. Investasi berperan dalam pemulihan ekonomi dan memiliki korelasi positif terhadap pembangunan infrastruktur negara. Pendapatan nasional atau PDB yang meningkat akan mendukung upaya pembangunan yang akan dilakukan oleh pemerintah.
Investasi juga dapat membantu menumbuhkan iklim bisnis. Semakin banyak penanaman modal yang dilakukan, maka semakin banyak pula bisnis baru yang bermunculan. Hal ini akan berdampak kepada ketersediaannya lapangan pekerjaan serta penyerapan tenaga kerja, akan mendukung pertumbuhan daya beli, sehingga dapat membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia dan mencegah terjadinya penurunan pada triwulan berikutnya.
Sumber : www.bkpm.go.id
Artikel terkait : Pentingnya Penganggaran Perusahaan