Pendirian startup di Indonesia sedang ramai dilakukan. Ekonomi digital Indonesia pun menarik perhatian global dan saat ini diperkirakan bernilai sekitar US$ 44 miliar. Gojek, Tokopedia, dan Bukalapak telah merintis jalan pendirian startup tersebut. Dan Indonesia saat ini telah memiliki tujuh unicorn teknologi, yakni startup dengan perkiraan nilai sekitar US$ 1 miliar.
Investor global, termasuk Jeff Bezos yang memiliki usaha ekspedisi dari kantor keluarga Bezos, pun baru-baru ini menginvestasikan dalam jumlah yang tidak sedikit pada platform pasar grosir Ula. Sebagai startup e-commerce Indonesia, Ula mengakui kecerdasan kewirausahaan dan kecerdasan digital anak muda Indonesia.
Namun, untuk menciptakan unicorn tentu membutuhkan lebih dari sekadar ide bagus dan cemerlang. Diperlukan juga pemahaman keuangan yang baik dan strategi bisnis yang jitu.
Yanuar Tedjawidjaja CPA (Aust.), CA (Indonesia) merupakan direktur di salah satu dari empat besar perusahaan konsultan, yang sangat berpengalaman dalam hal merger dan akuisisi. Menurutnya, pengusaha yang membangun bisnis harus memiliki arah, tujuan, dan parameter keuangan sejak awal pendirian.
“Orang-orang bisa memiliki ide bisnis yang hebat dan cemerlang serta menjalankan bisnis mirip unicorn seperti yang bisa kita saksikan di pasar saat ini,” ujarnya.
“Namun demikian, kami juga menyaksikan banyak bisnis baru yang gulung tikar atau menghilang dari pasaran karena mengalami ketidakpastian,” imbuhnya.
Tedjawidjaja yakin pengembangan model pendapatan berkelanjutan sangat penting demi meraih keberhasilan dalam jangka panjang. “Apapun bisnisnya, harus bisa menghasilkan pundi-pundi pendapatan dan keuntungan yang cukup berarti,” ungkapnya.
Ia mengatakan di hari-hari awal pembukaan usaha, apapun bisnisnya, memang bisa terasa sangat sulit. Terutama bagi mereka yang memiliki anggaran ramping dan pas-pasan serta kondisi arus kas yang tidak dapat diprediksi.
“Tentu saja pada awal usaha, tidak semua bisnis dapat langsung menghasilkan pendapatan atau pemasukan, namun para pendiri harus membuat tonggak pencapaian yang jelas tentang kelayakan finansial terlebih dahulu. Hal Ini memberi gambaran yang jelas kepada para pemilik tentang pencapaian dan peningkatan kinerja. Tanpa adanya parameter keuangan, maka akan sulit untuk melacak bisnis,” paparnya.
Menurutnya, usaha rintisan startup sering mengalami kesulitan mendapatkan pembiayaan melalui bank karena adanya peraturan pinjaman yang ketat. Selain memantau kemajuan, ia menyebut rencana keuangan dengan target konkret bisa membantu startup dalam mengamankan kondisi keuangannya.
“Jika pemilik usaha juga berkeinginan mendapatkan pendanaan dari investor atau bank selama operasionalnya, diperlukan proyeksi keuangan karena proyeksi ini mengandung banyak indikator yang relevan dengan kesehatan bisnis,” tambahnya.
Ia menjelaskan startup juga bisa memperoleh manfaat dengan adanya bimbingan dari penasihat keuangan yang terpercaya, seperti Certified Practising Accountant (CPA).
“Seorang CPA bisa menyumbangkan kepada pemilik bisnis dengan membantu dan memberikan rencana bisnis, proyeksi/pemodelan keuangan, memo informasi investasi, proses tinjauan kinerja, dokumentasi dan tata kelola bisnis,” katanya.
“Bimbingan dari seorang CPA akan membantu dalam membangun ketahanan bisnis dan meningkatkan kepercayaan investor tentang pertumbuhan perusahaan. Ini semua merupakan keterampilan dan pengetahuan yang dapat diberikan CPA kepada para pemula dan wirausahawan muda yang begitu menjanjikan di Indonesia,” lanjutnya.
Bagaimana Memilih CPA untuk Membantu Karier Anda?
CPA Australia menawarkan kursus keahlian terpadu dan pembelajaran secara online yang dirancang untuk meningkatkan pengetahuan profesional akuntansi dan keuangan di bidang pembelajaran pokok seperti kepemimpinan, manajemen, strategi, dan pola pikir kritis.
CPA Australia bekerja sama dengan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dalam menyederhanakan jalur kualifikasi bagi para kandidat yang memenuhi syarat.
Untuk mengetahui bagaimana cara menjadi anggota CPA agar dapat meningkatkan dan memajukan karier, Anda dapat menghadiri dan ikut serta dalam salah satu sesi informasi secara online.
Sebagai informasi, CPA Australia memposisikan CPA sertifikasi pascasarjana dan pengembangan profesional berkelanjutan sebagai landasan bagi para pemimpin bisnis/usaha dan mereka yang bercita-cita menjadi pemimpin.
Tujuannya agar dapat menghasilkan pemimpin-pemimpin bisnis/usaha yang berbakat di masa yang akan datang. Hal ini diwujudkan dengan membantu orang membangun karirnya berdasarkan keterampilan keuangan profesional yang luar biasa. Tahun ini, kantor CPA Australia Indonesia pun telah merayakan hari jadinya yang ke-10 di Indonesia.
Sumber : https://news.detik.com/
Baca artikel terkait : http://akuntansi.uma.ac.id/2021/03/06/peran-operasi-akuntansi-dalam-keberhasilan-bisnis/