Anggaran piutang usaha adalah suatu pengelolaan keuangan dari rencana hasil pembayaran yang diterima perusahaan dari klien atau pelanggan setelah membeli produk atau jasanya secara kredit. Biasanya, transaksi berupa jenis piutang usaha jangka pendek, mulai dari 3 hari, 30 hari, atau mungkin satu tahun (12 bulan).
Jika perusahaan terlalu lama menunggu pencairan piutang usaha ini, maka dapat memengaruhi arus kas bisnis atau kesulitan membayar biaya operasional usaha. Maka itu, memiliki anggaran piutang usaha, akan lebih mudah melacak dan menelusuri siapa saja yang masih belum melunasi pembayaran dan apa jenis piutang usaha.
Contoh Anggaran Piutang Usaha
Anggaran piutang usaha adalah termasuk bagian dari aset lancar di laporan neraca keuangan. Mari kita pahami bagaimana cara membuat anggaran piutang usaha melalui contoh anggaran piutang di bawah ini:
Pabrik Master Ban, memproduksi 100 ban untuk memenuhi pesanan PT Mobil Jaya. Keduanya sepakat dengan harga Rp 100.000.000 untuk 100 ban. Selanjutnya, dibuat faktur tagihan atau invoice untuk pesanan tersebut. Penjualan sudah tercatat, namun untuk melakukan pembayaran, Pabrik Master Ban memperpanjang periode kredit 30 hari kepada PT Mobil Jaya.
Di sini, terdapat catatan anggaran piutang usaha sebesar Rp 100.000.000 kepada PT Mobil Jaya. Karena, nantinya PT Mobil Jaya akan membayar sesuai harga tersebut sebelum jatuh tempo. Jika tidak, Pabrik Master Ban akan mengenakan biaya keterlambatan atau denda.
Setelah PT Mobil Jaya melunasi pembayaran piutang usaha tersebut, maka arus kas di laporan neraca Pabrik Master Ban akan meningkat Rp 100.000.000. Dan piutang usaha berkurang dengan jumlah yang sama, karena pelanggan atau PT Mobil Jaya sudah melunasi pembayaran pesanannya.
Cara Membuat Anggaran Piutang Usaha
Secara umum, anggaran piutang usaha dibuat untuk menagih atau meminta pembayaran dari pihak yang berhutang. Namun, untuk memahami cara membuat anggaran piutang, berikut langkah-langkahnya:
Langkah 1: Kirim faktur tagihan/ invoice
Kirimkan faktur tagihan segera setelah memberikan produk atau jasa kepada pelanggan. Anda membutuhkan faktur tagihan untuk menjaga catatan anggaran piutang usaha di buku besar tetap akurat dan mutakhir. Hal ini akan memudahkan Anda untuk menjaga kondisi anggaran piutang dengan mengetahui daftar piutang yang terjadi atas penjualan kredit.
Langkah 2: Lacak faktur tagihan
Periksa pembayaran setiap minggu. Jika piutang usaha masih belum dilunasi juga, kirimkan pengingat kepada pelanggan. Dengan kemudahan teknologi saat ini, Anda bisa melakukannya dengan cepat menggunakan software akuntansi. Nantinya akan ada cara praktis melacak status tagihan Anda kepada klien.
Langkah 3: Terima dan catat pembayaran
Saat piutang usaha sudah dibayar atau dilunasi, segera catat sebagai “sudah dibayar” atau berikan penanda (warna berbeda). Lalu, masukkan ke dalam laporan neraca di buku besar piutang usaha.
Pastikan catatan pelanggan cocok dengan laporan neraca di buku besar laporan keuangan. Dalam dunia piutang, sangat penting mengetahui siapa saja yang sudah lunas membayar dan kapan jatuh tempo piutang usaha sisanya.
Demikian penjelasan tentang anggaran piutang usaha dan contoh piutang usaha yang bisa menambah wawasan untuk mengelola bisnis lebih baik lagi. Tak bisa disangkal, pengelolaan utang-piutang usaha adalah salah satu prioritas penting untuk mendukung kelancaran arus kas bisnis.
Jangan sampai ada piutang usaha yang tak tertagih atau bahkan terlupakan hanya karena pencatatan piutang usaha tidak terlacak. Gunakan Software Akuntansi Harmony yang dilengkapi fitur pencatatan transaksi utang-piutang usaha, serta terintegrasi dengan laporan neraca keuangan secara otomatis. Sistem akuntansi ini mudah digunakan oleh ribuan pebisnis walau tidak memiliki background accounting sekalipun. Bisa di akses kapan saja dan di mana saja.
Sumber : https://www.harmony.co.id/
Artikel Terkait : http://akuntansi.uma.ac.id/2021/11/20/seperti-apa-anggaran-piutang-dan-cara-membuatnya/