Syamsul Arifin Berangkatkan Duta Pendidikan Sumut ke Lomba Tingkat Nasional, dimana salahsatu peserta adalah Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNIVERSITAS MEDAN AREA.
Dilansir dari Medan (SIB).
Mantan Gubernur Sumatera Utara, Dato Sri H Syamsul Arifin SE didampingi istri Hj Fatimah Habibie dan mantan Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Sumut Drs H Syaiful Syafri memberangkatkan Duta Pendidikan Sumatera Utara tahun 2020 untuk mengikuti perlombaan tingkat nasional di Bandung 14 hingga 16 Desember dari kediamannya, Jalan Suka Dharma Medan, Minggu (13/12).
Empat Duta Pendidikan Sumut yang diberangkatkan yakni Julpan Siregar, mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Inggris FKIP UMSU, Gareni Bulolo mahasiswa Prodi Akuntansi FEB UMA, Marienta Simamora mahasiswi Prodi PGSD FKIP UHKBPNP dan Nurlina Maharani Prodi Pendidikan Bahasa Inggris FKIP UINSU.
Syamsul Arifin mengatakan, sangat mendukung Duta Pendidikan Sumut karena merupakan kegiatan positif membangun SDM generasi muda.
Dia mengingatkan, tidak ada lawan hebat maka semua berpotensi menang. Perwakilan Sumut harus bisa menggetarkan Bandung dengan aktivitas yang sudah dibuat. Seperti memberi advokasi pendidikan ke Desa Lau Simomo, Kecamatan Berastagi, yang masyarakatnya 68 KK merupakan penyandang penyakit kronis sebagai salah satu masalah kesejahteraan sosial.
Demikian juga advokasi di Dusun Kurandak, Kecamatan Labuhan Deli sebagai komunitas adat terpencil yang daerahnya hanya bisa dijangkau melalui perahu dengan waktu tempuh 3 jam.
Syamsul Arifin mengapresiasi topik-topik yang dibawa anak-anak untuk bersaing pada pemilihan Duta Pendidikan, di antaranya literasi pendidikan digital, pendidikan anak-anak di pinggir sungai, pendidikan untuk perempuan dan pendidikan anak-anak rakyat.
“Terkait literasi pendidikan digital, Duta Pendidikan Sumut ini sudah tepat bertemu dengan saya, ibu Fatimah Habibie dan Pak Syaiful Syafri karena pada tahun 2008 literasi digital diresmikan di Dinas Perpustakaan dan Arsip Sumut dan satu-satunya Perpustakaan digital di Indonesia setelah ITB pada Juli 2001,” pesannya.
Fatimah Habibie berpesan agar Duta Pendidikan Sumut percaya diri, disiplin, siap kalah dan fokus pada direktor sendiri.
Marienta Simamora dan teman-teman mengaku sangat bangga atas dukungan dari berbagai kalangan dan tokoh-tokoh di Sumut seperti Syamsul Arifin dan Syaiful Syafri.
“Banyak wejangan dan ilmu yang kami dapat. Ini tak terbilang, kami sangat termotivasi. Seperti anak anak dan ayah. Kami dapat ilmu bahwa apapun yang dilakukan harus diketahui dulu tujuan dan apa yang dilakukan,” ucapnya.
Julpan Siregar menambahkan, dengan bertemu tokoh-tokoh jadi mengetahui sejarah literasi digital di Sumut.
Nurlina Maharani menceritakan advokasi Pendidikan untuk perempuan dilakukan di Desa Lau Serini Kutalimbaru. Di sana melakukan pengajaran tentang kesenian, bakat minat dan English fun. “Semua pesertanya didominasi perempuan, “katanya.
Dahreni Bulolo yang topiknya Pendidikan Anak-anak Rakyat Desa Parbuluan 6 melakukan pengabdian selama 6 bulan, melakukan edukasi tentang kesehatan dan memanfaatkan kulit jeruk jadi disenfektan. “Jadi pendidikan anak-anak rakyat yang memberdayakan potensi desa memanfaatkan kulit jeruk jadi disenfektan, ” ucapnya.(R7/a)