Dalam dunia keuangan dikenal beberapa teknik akuntansi yang kadang cocok untuk satu jenis organisasi tapi tidak bagi organisasi lain. Akuntansi anggaran adalah salah satu teknik akuntansi yang lebih cocok untuk diterapkan pada sektor publik. Akuntansi anggaran juga dikenal dengan sebutan budgetary accounting.
Meski akuntansi anggaran adalah teknik akuntansi yang sering dipakai sektor publik seperti pemerintahan, masyarakat luas termasuk sektor swasta tetap harus mengetahui soal ini. Sebabnya adalah bahwa sektor publik itu sendiri terkait erat dengan kehidupan kita sehari-hari dan mungkin saja ada uang kita–lewat pajak–di sana.
Artikel ini akan menjelaskan lebih jauh apa itu akuntansi anggaran, termasuk pertanyaan seperti: Apa kegiatan dan tujuan akuntansi anggaran?
Pengertian
Menurut artikel “Akuntansi Anggaran” yang diterbitkan di Jurnal Akuntansi (Vol. 10, No. 3, September 2010), akuntansi anggaran adalah teknik akuntansi yang menyajikan jumlah yang dianggarkan dengan jumlah realisasi secara berpasangan atau double entry. Oleh karena itu lewat akuntansi anggaran dapat terlihat jumlah dana yang disediakan dengan belanja yang sebenarnya.
Karena mencatat realisasi, dalam proses penyusunan anggaran (atau nama lainnya siklus anggaran), akuntansi anggaran adalah bagian dari tahap pelaksanaan. Pekerjaan pada tahap ini juga termasuk pengumpulan pendapatan yang ditargetkan dan pelaksanaan belanja yang sudah direncanakan.
Siklus anggaran sendiri meliputi: 1. Tahap persiapan; 2. Persetujuan; 3. Pelaksanaan; 4. Pelaporan; dan terakhir 5. Pemeriksaan.
Perlu diingat bahwa “anggaran” tidak bisa dimaknai sekadar dana atau uang. Jika ada pertanyaan, “jelaskan apa yang dimaksud dengan anggaran?” Maka jawabannya adalah, masih mengutip jurnal di atas, anggaran merupakan pedoman tindakan bagi eksekutor keuangan, meliputi rencana pendapatan, belanja, transfer, dan pembiayaan yang diukur dalam satuan rupiah.
Anggaran dalam akuntansi anggaran adalah cerminan dari kebijakan tertentu untuk publik. Ia merefleksikan kebutuhan dan keinginan publik yang disetujui oleh legislatif dan jadi pedoman tindakan eksekutif. Itu dia mengapa akuntansi anggaran lebih tepat dipakai di organisasi sektor publik seperti lembaga pemerintahan.
Di Indonesia, sejak 2015 lalu basis pencatatan akuntansi anggaran adalah akrual (cash toward accrual). Basis akrual mengakui transaksi–dan karena itu mencatatnya–pada saat transaksi itu terjadi. Lawannya adalah basis kas, yaitu pencatatan baru dilakukan apabila telah menimbulkan perubahan pada kas.
Hasil akhir dari akuntansi anggaran adalah laporan realisasi anggaran. Ini adalah komponen laporan keuangan yang tak perlu disediakan sektor swasta.
Tujuan
Tujuan utama akuntansi sektor publik yang di dalamnya menggunakan teknik akuntansi anggaran adalah memenuhi pertanggungjawaban kepada publik.
Tujuan tersebut tak terlepas dari karakter sektor publik itu sendiri. Berbeda dengan swasta yang manajemennya hanya bertanggung jawab kepada pemilik, pemegang saham, dan kreditor, sektor publik bertanggung jawab kepada masyarakat umum karena dana yang mereka pakai memang berasal dari masyarakat (public funds).
Penekanan pada akuntabilitas sebagai fungsi akuntansi anggaran adalah tak bisa dilepaskan dari kritik terhadap sektor publik yang muncul pada 1970-an. Ketika itu sektor publik dianggap semakin tunduk dengan swasta. Sektor publik juga dianggap sarang pemborosan dan inefisiensi ekonomi, tulis buku Akuntansi Sektor Publik (2020).
Reformasi yang dilakukan pada 1980-an, termasuk memperkenalkan teknik-teknik akuntansi sektor publik, adalah jawaban atas kritik tersebut.
Namun ada juga tujuan lain yang sifatnya internal. Manfaat lain dari akuntansi anggaran adalah pengendalian manajemen (management control). Akuntansi anggaran dapat memberikan informasi yang diperlukan secara tepat, efisien, dan ekonomis atas suatu operasi dan alokasi sumber daya yang dipercayakan kepada organisasi.
Dalam praktiknya, karena anggaran dan realisasinya selalu dapat dibandingkan, maka organisasi dapat dengan mudah melakukan koreksi apabila terjadi selisih.
Kelebihan
Photo by Sasi Rawpixel.com
Akuntansi anggaran adalah teknik akuntansi yang kerap disamakan dengan akuntansi manajemen. Hal ini dapat dipahami karena memang keduanya bicara soal internal organisasi, yaitu lebih tepatnya terkait dengan fungsi perencanaan dan pengendalian.
Kelebihan menerapkan akuntansi manajemen dan akuntansi anggaran adalah sama, yaitu sebagai berikut:
- Dapat memproyeksikan hasil yang diharapkan dengan data yang tersedia. Ini menciptakan peluang memilih rencana yang paling menguntungkan dan mungkin saja membatalkan rencana yang tidak bisa direalisasikan
- Dapat dijadikan patokan untuk menilai hasil
- Dapat mengendalikan kinerja organisasi lebih efisien
- Karena penyusunan anggaran melibatkan banyak pihak, maka manfaat akuntansi anggaran adalah juga memicu perasaan memiliki dari pihak-pihak tersebut, yang pada akhirnya membuat mereka termotivasi bekerja lebih maksimal.
Namun, perlu diingat bahwa berbagai literatur menyebut akuntansi anggaran adalah istilah untuk sektor publik, sementara akuntansi manajemen sektor swasta. Jadi, bisa dibilang, akuntansi anggaran adalah bagian dari akuntansi manajemen, tapi akuntansi manajemen tidak bisa disebut sebagai akuntansi anggaran.
Kelemahan
Akuntansi anggaran juga memiliki kelemahan. Salah satunya adalah penaksiran dalam tahap perencanaan mungkin tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, yang mungkin berubah karena faktor yang tidak dapat diperhitungkan. Selain itu, kelemahan akuntansi anggaran adalah sebagai berikut:
- Penyusunan yang melibatkan banyak pihak juga berpotensi menghambat proses pelaksanaan anggaran
- Penetapan rencana anggaran oleh pembuat kebijakan bisa sangat subjektif apalagi ketika informasi yang lengkap tidak tersedia.
Kelemahan lain dari akuntansi anggaran adalah teknik ini sangat kompleks.
Satu contoh, biaya dan manfaat dari suatu proyek yang dijalankan sektor publik kadang tidak dapat secara langsung diukur dengan satuan uang padahal itu sangat penting dalam perencanaan anggaran. Beberapa biaya yang dimaksud dalam proyek pembuatan jalan, misalnya, adalah biaya sosial seperti polusi udara, polusi suara, dan potensi bertambahnya angka kecelakaan.
Contoh
Tentu tidak lengkap bicara tentang akuntansi anggaran tanpa membahas contoh mencatatnya di jurnal dan hasil akhirnya, yaitu laporan realisasi anggaran.
Salah satu dokumen yang dapat dirujuk untuk melihat contoh pencatatan akuntansi anggaran adalah modul yang dikeluarkan oleh Kementerian Keuangan untuk pemerintah daerah.
Salah satu contoh yang diberikan adalah pencatatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Ketika pemerintah daerah menetapkan pendapatan lewat pajak sebelum menerima uangnya dari masyarakat (dengan kata lain baru estimasi) maka mereka harus mencatatnya sebagai berikut:
Piutang Pajak xxx
Pendapatan Pajak xxx
Kemudian, ketika wajib pajak telah melakukan pembayaran, maka akuntansi anggaran adalah menghapus piutang dan memunculkan kas:
Kas di Bendahara Penerimaan xxx
Piutang pajak xxx
Selain itu juga terjadi pengakuan terhadap pendapatan-laporan realisasi anggaran (LRA) yang lawannya adalah Saldo Anggaran Lebih (SAL). Pencatatannya sebagai berikut:
Estimasi Perubahan SAL xxx
Pendapatan Pajak LRA xxx
Semua transaksi terkait kemudian disatukan dalam laporan keuangan bernama Laporan Realisasi Anggaran (LRA). LRA terdiri dari unsur pendapatan, belanja, transfer, dan pembiayaan.
Format LRA sederhana yang disusun dengan teknik akuntansi anggaran adalah sebagai berikut:
No | Uraian | Anggaran 20X1 | Realisasi
20X1 |
% | Realisasi
20X0 |
1 | PENDAPATAN
PENDAPATAN ASLI DAERAH Pendapatan Pajak Pendapatan Retribusi |
||||
2 | BELANJA
BELANJA OPERASI Belanja Pegawai Belanja Barang |
||||
3 | TRANSFER
TRANSFER/BAGI HASIL KE DESA Bagi Hasil Pajak Bagi Hasil Pendapatan Lainnya |
||||
4 | PEMBIAYAAN
PENERIMAAN PEMBIAYAAN Penggunaan SILPA PENGELUARAN PEMBIAYAAN Pembentukan Dana Cadangan |
||||
5 | Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran |
Demikianlah lewat laporan di atas kita bisa melihat berapa persentase anggaran yang terserap pada tahun anggaran itu, juga perbandingannya dengan tahun sebelumnya (kolom paling kanan).
Penutup
Satu hal yang menarik dari akuntansi anggaran adalah ia disebut-sebut tidak memenuhi konsep akuntansi sebagai pelaporan, seperti yang dikatakan dalam salah satu rujukan artikel ini, buku Akuntansi Sektor Publik (2020). Dinyatakan bahwa alih-alih termasuk keluarga besar ilmu akuntansi, akuntansi anggaran lebih cocok dimasukkan ke dalam kategori ilmu administrasi publik.
Apa pun itu, akuntansi anggaran adalah hal yang patut kita pelajari bersama karena, seperti dinyatakan pada bagian awal artikel ini, hal itu terkait dengan bagaimana uang kita–sebagai warga masyarakat–dibelanjakan.
Sumber : https://blog.spenmo.com/id/akuntansi-anggaran
Artikel terkait :