Adapun konsep-konsep pemikiran penting dalam sistem ekonomi konvensional adalah sebagai berikut:
1. Rational economic man
Ilmu ekonomi konvensional sangat memegang teguh asumsi bahwa tindakan individu adalah rasional. Berdasarkan paham ini, tindakan individu dianggap rasional jika tertumpu kepada kepentingan diri sendiri (self interest) yang menjadi satu-satunya tujuan bagi seluruh aktivitas. Dalam implementasinya, rasionaliti ini dianggap dapt diterapkan hanya jika individu diberikan kebebasan dalam arti yang seluas-luasnya, sehingga dengan sendirinya di dalamnya terkandung individualisme dan liberalisme. Adam Smith menyatakan bahwa tindakan individu yang mementingkan kepentingan diri sendiri pada akhirnya akan membawa kebaikan masyarakat seluruhnya karena tangan tak tampak (invisible hand) yang bekerja melalui proses kompetisi dalam mekanisme pasar. Oleh karena itu, kapitalisme sangat menjunjung tinggi pasar yang bebas dan menganggap tidak perlu ada campur tangan pemerintah.
2. Positivism
Kapitalisme berusaha mewujudkan suatu ilmu ekonomi yang bersifat objektif, bebas dari petimbangan moralitas dan nilai, dan karenanya berlaku universal. Ilmu ekonomi telah dideklarasikan sebagai kenetralan yang maksimal di antara hasil akhir dan independensi setiap kedudukan etika atau pertimbangan normatif. Untuk mewujudkan obyektivitas ini, maka positivism telah menjadi bagian integral dari paradigma ilmu ekonomi. Positivism menjadi sebuah keyakinan bahwa setiap pernyataan ekonomi yang timbul harus mempunyai pembenaran dari fakta empiris. Paham ini secara otomatis mengabaikan peran agama dalam ekonomi, sebab dalam banyak hal, agama mengajarkan sesuatu yang bersifat normatif.
3. Hukum Say
Terdapat suatu keyakinan bahwa selalu terdapat keseimbangan (equilibrium) yang bersifat alamiah, sebagaimana hukum keseimbangan alam dalam tradisi fisika Newtonian. Jean Babtis Say menyatakan bahwa supply creates its own demand, penawaran menciptakan permintaannya sendiri. Ini berimplikasi pada asumsi bahwa tidak akan pernah terjadi ketidakseimbangan dalam ekonomi. Kegiatan produksi dengan sendirinya akan menciptakan permintaannya sendiri, maka tidak akan terjadi kelebihan produksi dan pengangguran. Implikasi selanjutnya, tidak perlu ada intervensi pemerintah dalam kegiatan ekonomi. Intervensi pemerintah dianggap justru akan mengganggu keseimbangan alamiah. Asumsi inilah yang menjadi piranti keyakinan akan kehebatan pasar dalam menyelesaikan semua persoalan ekonomi.
Inilah salah satu paradigma ilmu ekonomi konvensional yang sejalan dengan sejarah yang ada telah timbulkan dan muncul kepermukaan sebuah yang terkemua tetang Prinsip-prinsip Kapitalisme yang terakomodir dalam kehidupan yang ada dalam suatu tatanan sistem yang telah ada yang berdasarkan pada:
- Mencari keuntungan dengan berbagai cara dan sarana kecuali yang terang-terangan dilarang negara karena merusak masyarakat seperti heroin dan semacamnya.
- Mendewakan hak milik pribadi dengan membuka jalan selebar-lebarnya agar tiap orang mengerahkan kemampuan dan potensi yang ada utk meningkatkan kekayaan dan memeliharanya serta tidak ada yang menjahatinya. Karena itu dibuatlah peraturan-peraturan yang cocok utk meningkatkan dan melancarkan usaha dan tidak ada campur tangan negara dalam kehidupan ekonomi kecuali dalam batas-batas yang sangat diperlukan oleh peraturan umum dalam rangka mengokohkan keamanan.
- Perfect Competition . Price system sesuai dengan tuntutan permintaan dan kebutuhan dan bersandar pada peraturan harga yang diturunkan dalam rangka mengendalikan komoditas dan penjualannya.
Seiring dengan terbentuk prinsip tadi maka beriringan hal tadi terbentuklah kapitalisme dalam berbagai bidang yang ada dan terjadi saat ini adalah dalam bentuk:
1. Kapitalisme perdagangan
yang muncul pada abad ke-16 setelah dihapusnya sistem feodal.Dalam sistem ini seorang pengusaha mengangkat hasil produksinya dari satu tempat ketempat lain sesuai dengan kebutuhan pasar dan keinginan dari pasar yang ada pada saat itu. Dengan demikian ia berfungsi sebagai perantara antara produsen dan konsumen
2. Kapitalisme industri
yang lahir karena ditopang oleh kemajuan industri dengan penemuan mesin uap oleh James Watt tahun 1765 dan mesin tenun tahun 1733. Semua itu telah membangkitkan revolusi industri di Inggris dan Eropa menjelang abad ke-19.Kapitalisme industri ini tegak di atas dasar pemisahan antara modal dan buruh yakni antara manusia dan mesin.
a. Islam ditinjau dari segi ilmu ekonomi dan pokok-pokok nya
Ekonomi dalam Islam adalah ilmu yang mempelajari segala perilaku manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dengan tujuan memperoleh jalan kedamaian dan kesejahteraan dunia dan akhirat. Menurut S.M. Hasanuzzaman, ilmu ekonomi Islam adalah pengetahuan dan aplikasi ajaran-ajaran serta aturan-aturan syariah yang mencegah ketidakadilan dalam pencarian dan pengeluaran sumber-sumber daya, guna memberikan kepuasan bagi manusia dan memungkinkan mereka melaksanakan kewajiban-kewajiban mereka terhadap Allah dan masyarakat. Islam memberikan tuntunan kepada umatnya untuk melakukan kegiatan ekonomi, hal itu sesuai dengan firman Allah yang artinya:
”Apabila telah ditunaikan sholat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi, dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyk supaya kamu beruntung ”. (QS. Al Jumuah: 10)
Kemudian dalam hadits juga disebutkan :
”Bekerjalah seolah-olah kamu akan hidup selamanya, dan beribadahlah seolah-olah kamu akan mati esok ”.
b. Perbedaan yang mendasar antara masing Prinsip-prinsip Ekonomi dalam mata rantai sistem yang dan berjalan pada sistem yang ada saat ini.
Pada dasarnya prinsip ekonomi adalah langkah yang dilakukan manusia dalam memenuhi kebutuhannya dengan pengorbanan tertentu untuk memperoleh hasil yang maksimal. Sedangkan sistem ekonomi itu ada berbagai macam, diantaranya:
Pada Sistem Ekonomi Kapitalis
Prinsip ekonomi kapitalis adalah:
– Kebebasan memiliki harta secara persendirian.
– Kebebasan ekonomi dan persaingan bebas.
– Ketidaksamaan ekonomi.
Pada Sistem Ekonomi Komunis/sosialis
Prinsip ekonomi komunis/sosialis adalah:
– Hak milik atas alat-alat produksi oleh negara.
– Proses ekonomi berjalan atas dasar rencana yang telah dibuat.
– Perencanaan ekonomi sebagai rencana / dalam proses ekonomi yang harus dilalui.
– Hak milik atas alat-alat produksi oleh koperasi-koperasi serikat pekerja, badan hukum dan masyarakat yang lain. Pemerintah menguasai alat-alat produk yang vital.
– Proses ekonomi berjalan atas dasar mekanisme pasar.
– Perencanaan ekonomi sebagai pengaruh dan pendorong dengan usaha menyesuaikan kebutuhan individual dengan kebutuhan masyarakat.
Sumber : www.stiesyariahbengkalis.ac.id
Artikel terkait :