Pengertian Revaluasi Adalah
Revaluasi adalah pendekatan dalam akuntansi untuk menghitung nilai baru suatu aset yang dimiliki sebelumnya. Aset tetap seperti mesin, bangunan, dan perlengkapan pabrik adalah harta kekayaan yang bernilai. Aset ini sering kali tidak didapatkan dengan harga murah sehingga butuh jumlah investasi yang cukup besar. Karena itu, pencatatannya secara akuntansi mesti tepat agar tak berpengaruh pada nilai bisnis.
Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 16 (PSAK 16), aset tetap yang memenuhi syarat pengakuan sebagai aset mesti diukur sebesar biaya perolehan. Artinya, jumlah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk memperoleh aset itulah yang menjadi nilai aset dalam pembukuan, termasuk harga aset, penyiapan lahan, transportasi, perakitan, dan instalasi.
Dari tahun ke tahun, nilai aset itu bisa berubah menjadi lebih rendah karena faktor usia atau penggunaannya. Hanya aset berupa tanah, bangunan, dan surat berharga yang kemungkinan besar naik nilainya dari waktu ke waktu. Yang pasti, perubahan nilai itu memerlukan penghitungan lagi untuk dicatat sebagai nilai buku yang baru. Dalam akuntansi, kegiatan inilah yang disebut revaluasi.
Revaluasi adalah penilaian kembali harga atau nilai suatu hal. Dalam konteks bisnis dan akuntansi, revaluasi hanya bisa dilakukan terhadap aset dan liabilitas atau kewajiban. Pendapatan dan beban yang dihasilkan dari operasi bisnis yang utama tidak termasuk.
Nilai aset yang mengalami revaluasi akan disesuaikan dengan nilai pasar terkini. Untuk aset yang cenderung mengalami apresiasi alias kenaikan nilai seperti tanah dan bangunan, revaluasi bisa dibutuhkan untuk mencerminkan kenaikan nilai itu sejalan dengan kenaikan harga di pasaran. Di mana revaluasi terjadi, peningkatan nilai aset tetap di atas nilai buku bersih ditambahkan ke cadangan perusahaan.
Revaluasi Aset Adalah
Seperti disinggung di poin sebelumnya, revaluasi adalah praktik akuntansi yang kerap dilakukan pada aset tetap meski bisa juga untuk kewajiban. Menurut penjelasan Asosiasi Tax Center Perguruan Tinggi Seluruh Indonesia, revaluasi aset tetap adalah penilaian kembali aset tetap perusahaan yang dilakukan karena adanya kenaikan nilai aset itu di pasaran atau rendahnya nilai aset dalam laporan keuangan perusahaan akibat devaluasi atau hal lain sehingga nilai aset tetap dalam laporan keuangan tak lagi mencerminkan nilai yang wajar.
Dalam revaluasi aset tetap, nilai baru yang dihasilkan dari penilaian kembali atau reasesmen bisa lebih besar ataupun lebih kecil dari nilai buku yang tercatat sebelumnya. Intinya adalah nilai baru itu mesti selaras dengan nilai pasar yang berlaku pada saat revaluasi dilakukan atau yang disebut sebagai nilai wajar.
Saat aset tetap diperoleh pertama kali, nilai aset itu dicatat sesuai dengan harga perolehan. Jika mengacu pada nilai pasar di kemudian hari, nilai tersebut bisa berubah. Revaluasi adalah cara untuk meng-update nilai aset tersebut seturut harga pasar terkini.
Sebagai contoh, sebuah perusahaan membeli lahan tanah untuk lokasi parkir karyawan dengan biaya total Rp 100.000.000 pada 2020. Dalam peninjauan kembali pada 2025, nilai lahan itu di pasaran adalah Rp 120.000.000. Maka bisa dilakukan revaluasi dengan menambahkan nilai sebesar Rp 20.000.000 dalam pembukuan pada 2025 sehingga nilai aset tetap itu menjadi Rp 120.000.000.
Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan perubahan nilai aset. Misalnya inflasi ekonomi yang bisa mempengaruhi harga suatu aset menjadi lebih tinggi. Pembangunan oleh pemerintah di sekitar aset berupa tanah dan bangunan juga bisa meningkatkan nilai aset tersebut. Sedangkan nilai aset yang menurun lebih banyak disebabkan oleh penggunaan aset tersebut dari waktu ke waktu sehingga terjadi penurunan performa dan pengurangan manfaat, misalnya pada mesin pabrik.
Perlu diperhatikan bahwa ketika melakukan revaluasi aset, tidak ada aliran kas yang masuk ataupun keluar. Tatkala revaluasi menghasilkan kenaikan nilai aset sebesar Rp 20.000.000, misalnya, perusahaan tidak mendapatkan kas senilai itu. Revaluasi adalah metode akuntansi untuk mendapatkan nilai wajar dari suatu aset saja. Selain itu, perusahaan memerlukan jasa asesor atau penilai saat melakukan revaluasi. Dengan demikian, ada biaya pengeluaran tambahan dalam revaluasi.
sumber : https://blog.spenmo.com/id/revaluasi-adalah
artikel terkait : akuntansi tradisional mati