Seperti yang sudah disebutkan di atas, bahwa bentuk dari laporan neraca ini ada dua macam. Bentuk laporan yang memanjang ke bawah disebut stafel. Lalu susunan laporan neraca dengan bentuk ke samping dinamakan skontro. Kedua bentuk ini bisa diterapkan oleh siapapun.
Namun, ada yang harus diperhatikan dalam penyusunannya supaya bisa disesuaikan dengan jumlah pos akun yang dipakai perusahaan. Jika akun yang digunakan banyak, neraca bentuk stafel lebih efektif. Sedangkan bentuk neraca skontro lebih mudah diterapkan di perusahaan yang punya akun dan jumlah nominalnya sedikit, seperti bisnis UKM.
Adapun contoh laporan neraca bentuk stafel seperti di bawah ini:
Sedangkan neraca dengan bentuk skontro bisa dilihat pada contoh berikut ini:
Dari contoh neraca skontro di atas, bisa dilihat posisi sebelah kiri laporan terdiri dari Aktiva (kekayaan perusahaan), yang terbagi menjadi dua komponen yaitu Aktiva lancar dan Aktiva tetap. Komponen aktiva ini termasuk dalam kelompok investasi pada manajemen keuangan perushaan.
Sementara pada posisi sebelah kanan, terdiri dari kewajiban (hutang) dan modal (ekuitas) perusahaan. Keduanya merupakan sumber dana bagi perusahaan di dalam manajemen keuangan.
CARA MEMBUAT LAPORAN NERACA PERUSAHAAN
Langkah-langkah dalam pembuatan neraca akan ditemukan banyak angka-angka untuk diinput ke dalam pos-pos kerangka neraca. Angka-angka tersebut merupakan nilai transaksi atau nilai dari kegiatan perekonomian perusahaan. Untuk prosesnya akan melalui beberapa tahap, diantaranya:
- Menyusun jurnal neraca
- Mempostingnya ke dalam buku besar
- Membuat laporan laba rugi
- Membuat laporan perubahan modal
Setelah menyelesaikan empat tahap tersebut, barulah bisa memulai membuat laporan neraca. Dalam menentukan angkanya, Anda mengutipnya dari buku besar, kemudia penyusunan laba rugi dan perubahan modal dahulu. Ini supaya dapat diketahui laba yang diperoleh dan laba tersebut nantinya akan dimasukkan sebagai modal pemilik pada laporan neracanya.
Berikut contoh yang bisa dilihat dari laporan neraca:
Dapat dikatakan, neraca sebagai gambaran posisi keuangan perusahaan pada suatu periode. Neraca bisa berubah setiap harinya seiring dengan bertambah dan berkurangnya persediaan, naik atau turunnya pinjaman bank, dan meningkatnya atau dihentikannya aset tetap perusahaan.
Perusahaan yang sifat bisnisnya musiman, tentu akan mengalami perubahan laporan neraca yang besar sepanjang tahun. Seperti halnya pedagang ritel yang sebagian besar sudah punya persediaan tinggi menjelang hari libur atau hari raya. Tetapi sesudahnya, persediaan menjadi rendah dan piutang usaha meningkat.
Pada intinya setelah laporan neraca selesai tersusun, perhatikan selalu jumlah dari total aktiva dan passiva. Apakah keduanya sudah seimbang? Jika sudah berarti tak ada masalah dengan neraca keuangan perusahaan. Akan tetapi jika nominalnya tidak sama, maka Anda perlu meneliti ulang letak kesalahan, mulai dari jurnal hingga neraca lajurnya.
Sumber : https://pakar.co.id/
Artikel Terkait : Perbedaan dan persamaan sektor publik dan sektor swasta